Penduduk Singapura Berkurang Sekolah Tutup, Singapura Kekurangan Anak Nih
Kekurangan murid karena penduduk Singapura berkurang sekolah tutup, sebanyak 22 sekolah menengah akan bergabung selama dua tahun mendatang akibat ukuran kuota siswa yang semakin kecil, menurut pernyataan dikeluarkan Kementerian Pendidikan Singapura, MOE.
Ini merupakan penggabungan sekolah yang terbesar dilakukan sejak lima tahun lalu dan MOE menyalahkan kondisi itu disebabkan tingkat kelahiran bayi baru yang kian memburuk di Singapura sejak dua dekade lalu.
Ini menyebabkan permintaan untuk tempat-tempat dalam sekolah turut berkurang sehingga mengakibatkan terjadi situasi "tempat-tempat untuk murid sekolah menengah yang sangat berlebihan di tingkat nasional".
Tujuh dari 22 sekolah itu tidak menerima seorang pun siswa kelas menengah, menindaklanjuti pendaftaran yang telah berakhir. Hanya 38,600 siswa dimasukkan ke sekolah-sekolah menengah setelah pendaftaran.
"Jumlah siswa yang memadai diperlukan bagi sebuah sekolah untuk menawarkan berbagai pilihan program pendidikan dan kegiatan luar kelas bagi para siswanya," menurut MOE yang dikutip stasiun Channel NewsAsia.
"Ini akan mempengaruhi pengalaman proses pembelajaran siswa terlibat secara lebih praktis," menurut pernyataan dikeluarkan kementerian tersebut yang disiarkan kantor berita resmi lokal MediaCorp Singapura.
Mau tidak mau sekolah-sekolah harus bergabung, dan menjadi sekolah terintegrasi, namun bagaimanapun belum diputuskan dan MOE menyatakan bahwa sekolah-sekolah tersebut diidentifikasi untuk bergabung berdasarkan banyak faktor seperti ukuran masuknya siswa.
Pihak Kementerian Pendidikan Singapura turut mempertimbangkan aspek fasilitas dan kemampuan sekolah untuk menampung siswa yang banyak, setelah digabungkan, serta lokasi sekolah pula dipilih yang dekat transportasi umum, mutu bangunan dan prasarananya.
MOE menambahkan ia akan bekerjasama dengan pihak sekolah, untuk memastikan proses transisi ini berjalan lancar, bahkan lokasi sekolah gabungan baru juga bakal menempatkan ruang warisan bagi memamerkan sejarah sekolah asal.
Ini merupakan penggabungan sekolah yang terbesar dilakukan sejak lima tahun lalu dan MOE menyalahkan kondisi itu disebabkan tingkat kelahiran bayi baru yang kian memburuk di Singapura sejak dua dekade lalu.
Ini menyebabkan permintaan untuk tempat-tempat dalam sekolah turut berkurang sehingga mengakibatkan terjadi situasi "tempat-tempat untuk murid sekolah menengah yang sangat berlebihan di tingkat nasional".
Tujuh dari 22 sekolah itu tidak menerima seorang pun siswa kelas menengah, menindaklanjuti pendaftaran yang telah berakhir. Hanya 38,600 siswa dimasukkan ke sekolah-sekolah menengah setelah pendaftaran.
"Jumlah siswa yang memadai diperlukan bagi sebuah sekolah untuk menawarkan berbagai pilihan program pendidikan dan kegiatan luar kelas bagi para siswanya," menurut MOE yang dikutip stasiun Channel NewsAsia.
"Ini akan mempengaruhi pengalaman proses pembelajaran siswa terlibat secara lebih praktis," menurut pernyataan dikeluarkan kementerian tersebut yang disiarkan kantor berita resmi lokal MediaCorp Singapura.
Mau tidak mau sekolah-sekolah harus bergabung, dan menjadi sekolah terintegrasi, namun bagaimanapun belum diputuskan dan MOE menyatakan bahwa sekolah-sekolah tersebut diidentifikasi untuk bergabung berdasarkan banyak faktor seperti ukuran masuknya siswa.
Pihak Kementerian Pendidikan Singapura turut mempertimbangkan aspek fasilitas dan kemampuan sekolah untuk menampung siswa yang banyak, setelah digabungkan, serta lokasi sekolah pula dipilih yang dekat transportasi umum, mutu bangunan dan prasarananya.
MOE menambahkan ia akan bekerjasama dengan pihak sekolah, untuk memastikan proses transisi ini berjalan lancar, bahkan lokasi sekolah gabungan baru juga bakal menempatkan ruang warisan bagi memamerkan sejarah sekolah asal.
Penduduk Singapura Berkurang Sekolah Tutup, Singapura Kekurangan Anak Nih
Reviewed by Kendawangan
on
4/04/2017 03:24:00 PM
Rating: