Singapura Akan Usir Burung Dari Kota, Kenapa Negara Singapura Begitu Ya
Singapura akan usir burung dari kota disinyalir karena terlalu mengganggu dan berisik. Setiap harinya menjadi terlalu bising sehingga mengganggu kualitas hidup warga, burung gembala kerbau ini akan dikendalikan populasinya dengan cara diusir dari negara tersebut.
Menurut laporan Channel News Asia Menteri Makanan Pertanian dan Peternakan Singapura (AVA) akan melakukan penyemprotan.
Penyemprotan akan dilakukan di beberapa pohon di Yishun dan Clementi untuk mengontrol reproduksi burung ini. Semprotan kabut ini akan dilakukan dalam waktu satu tahun dan telah dimulai di sekitar daerah Yishun sejak tahun lalu.
Tindakan ini diambil oleh pemerintah setelah setelah penduduk sekitar Yishun membuat pengaduan yang mengklaim burung-burung tersebut mengeluarkan suara bising yang mengganggu pekerjaan harian mereka.
Sebelumnya, pihak AVA dan Dewan Kota Nee Soon telah memangkas pohon-pohon yang dijadikan tempat tidur burung gembala kerbau tersebut serta membatasi sumber makanan mereka, tetapi tidak berhasil karena burung ini ternyata cerdas melihat situasi, bahkan burung ini tidak terpengaruh dengan perlakuan itu.
Menurut anggota parlemen Nee Soon GRC, Louis Ng mengatakan, langkah ini bukanlah satu penyelesian jangka panjang.
"Apa yang harus kita lakukan adalah menegakkan hukum agar penduduk tidak memberi burung ini makan. "Karena peningkatan populasi burung-burung ini adalah karena penduduk yang memberi ia makan," katanya.
Berdasarkan laporan portal berita Singapura itu, bahan kimia yang digunakan untuk menghasilkan kabut diharapkan dapat mengusir burung-burung gembala kerbau dan mengusir merka sehingga tidak datang kembali ke tempat itu waktu yang lama.
Jurubicara AVA bagaimanapun menjamin bahwa efek semprotan kabut tersebut sebenarnya tidak akan membahayakan nyawa burung-burung itu, burung jenis itu sendiri sangat banyak terdapat di kawasan Asia tenggara, India dan China.
Menurut laporan Channel News Asia Menteri Makanan Pertanian dan Peternakan Singapura (AVA) akan melakukan penyemprotan.
Penyemprotan akan dilakukan di beberapa pohon di Yishun dan Clementi untuk mengontrol reproduksi burung ini. Semprotan kabut ini akan dilakukan dalam waktu satu tahun dan telah dimulai di sekitar daerah Yishun sejak tahun lalu.
Tindakan ini diambil oleh pemerintah setelah setelah penduduk sekitar Yishun membuat pengaduan yang mengklaim burung-burung tersebut mengeluarkan suara bising yang mengganggu pekerjaan harian mereka.
Sebelumnya, pihak AVA dan Dewan Kota Nee Soon telah memangkas pohon-pohon yang dijadikan tempat tidur burung gembala kerbau tersebut serta membatasi sumber makanan mereka, tetapi tidak berhasil karena burung ini ternyata cerdas melihat situasi, bahkan burung ini tidak terpengaruh dengan perlakuan itu.
Menurut anggota parlemen Nee Soon GRC, Louis Ng mengatakan, langkah ini bukanlah satu penyelesian jangka panjang.
"Apa yang harus kita lakukan adalah menegakkan hukum agar penduduk tidak memberi burung ini makan. "Karena peningkatan populasi burung-burung ini adalah karena penduduk yang memberi ia makan," katanya.
Berdasarkan laporan portal berita Singapura itu, bahan kimia yang digunakan untuk menghasilkan kabut diharapkan dapat mengusir burung-burung gembala kerbau dan mengusir merka sehingga tidak datang kembali ke tempat itu waktu yang lama.
Jurubicara AVA bagaimanapun menjamin bahwa efek semprotan kabut tersebut sebenarnya tidak akan membahayakan nyawa burung-burung itu, burung jenis itu sendiri sangat banyak terdapat di kawasan Asia tenggara, India dan China.
Singapura Akan Usir Burung Dari Kota, Kenapa Negara Singapura Begitu Ya
Reviewed by Kendawangan
on
4/06/2017 09:41:00 AM
Rating: