Ruang Angkasa Milik Siapa Negara Mana Apakah Ruang Angkasa Bisa Diklaim
Ruang angkasa milik siapa, siapa yang memiliki ruang angkasa ini, tapi pertanyaan yang dikira kebodohan ini sebenarnya lebih rumit dari yang anda pikirkan. Dan mungkin saja akan menjadi materi utama perdebatan yang sengit.
Berkilas balik, pada tahun 1967, sebagian besar negara menandatangani Perjanjian Luar Angkasa, yang menyatakan bahwa tidak ada bangsa yang dapat mengklaim setiap benda langit. Sebuah perusahaan bernama Planetary Resources dalam waktu dekat akan segera memulai proyek mereka dalam menambang Asteroid.
Mereka akan melakukan adalah penambangan Asteroid dalam arti yang sebenarnya. Mengambil sumber daya yang berharga dari sebuah Asteroid untuk kemudian dibawa ke bumi. Pada prinsipnya sama dengan menambang emas, berlian atau logam berharga lainnya di bumi.
Bedanya penambangan kali ini dilakukan di luar angkasa. Cerita yang mungkin terdengar gila, tapi percayalah ini benar adanya. Planetary Resources sempat mencuri perhatian beberapa tahun yang lalu. Mereka adalah perusahaan yang mempunyai misi untuk menambang Asteroid.
Mereka menterjemahkan misi yang nyaris tidak mungkin tersebut menjadi mungkin untuk diwujudkan. Langkah pertama yang mereka lakukan adalah mendapatkan pendanaan untuk memulai proyek ini. Eric Anderson dan Peter Diamandis yang mendirikan Planetary Resources berhasil mendapatkan pendanaan.
Larry Page yang merupakan pendiri Google merupakan salah seorang investor yang mengucurkan dana untuk mereka waktu itu. Semenjak itu, tak ada kabar terbaru yang datang dari Planetary Resources. 3 Tahun berselang, Planetary Resources (PR) bersiap untuk meluncurkan satelit pertama mereka.
Mereka kini sedang melakukan lompatan besar dengan melakukan sesuatu hal yang sama sekali baru. Menambang Asteroid. Satelit pertama PR saat ini sudah berada di stasiun luar angkasa milik NASA. Satelit ini tinggal menunggu jadwal untuk terbang ke tempat yang akan di eksplorasi.
Kembali lagi pertanyaannya ruang angkasa milik siapa, ya tidak ada yang memiliki, jika kalian mampu terbang dan mengeksplorasi ruang angkasa silahkan, untuk terbang, meneliti, bahkan menambang apapun yang ada di ruang angkasa, karena ruang angkasa adalah ruang bebas untuk semua.
Berkilas balik, pada tahun 1967, sebagian besar negara menandatangani Perjanjian Luar Angkasa, yang menyatakan bahwa tidak ada bangsa yang dapat mengklaim setiap benda langit. Sebuah perusahaan bernama Planetary Resources dalam waktu dekat akan segera memulai proyek mereka dalam menambang Asteroid.
Mereka akan melakukan adalah penambangan Asteroid dalam arti yang sebenarnya. Mengambil sumber daya yang berharga dari sebuah Asteroid untuk kemudian dibawa ke bumi. Pada prinsipnya sama dengan menambang emas, berlian atau logam berharga lainnya di bumi.
Bedanya penambangan kali ini dilakukan di luar angkasa. Cerita yang mungkin terdengar gila, tapi percayalah ini benar adanya. Planetary Resources sempat mencuri perhatian beberapa tahun yang lalu. Mereka adalah perusahaan yang mempunyai misi untuk menambang Asteroid.
Mereka menterjemahkan misi yang nyaris tidak mungkin tersebut menjadi mungkin untuk diwujudkan. Langkah pertama yang mereka lakukan adalah mendapatkan pendanaan untuk memulai proyek ini. Eric Anderson dan Peter Diamandis yang mendirikan Planetary Resources berhasil mendapatkan pendanaan.
Larry Page yang merupakan pendiri Google merupakan salah seorang investor yang mengucurkan dana untuk mereka waktu itu. Semenjak itu, tak ada kabar terbaru yang datang dari Planetary Resources. 3 Tahun berselang, Planetary Resources (PR) bersiap untuk meluncurkan satelit pertama mereka.
Mereka kini sedang melakukan lompatan besar dengan melakukan sesuatu hal yang sama sekali baru. Menambang Asteroid. Satelit pertama PR saat ini sudah berada di stasiun luar angkasa milik NASA. Satelit ini tinggal menunggu jadwal untuk terbang ke tempat yang akan di eksplorasi.
Kembali lagi pertanyaannya ruang angkasa milik siapa, ya tidak ada yang memiliki, jika kalian mampu terbang dan mengeksplorasi ruang angkasa silahkan, untuk terbang, meneliti, bahkan menambang apapun yang ada di ruang angkasa, karena ruang angkasa adalah ruang bebas untuk semua.
Ruang Angkasa Milik Siapa Negara Mana Apakah Ruang Angkasa Bisa Diklaim
Reviewed by Kendawangan
on
3/21/2019 11:54:00 AM
Rating: