Saat Tidur Jangan Pakai Celana Dalam, Agar Lebih Sehat Organ Reproduksi
Saat tidur jangan pakai celana dalam, katanya lebih sehat dan organ reproduksi jadi berkembang. Fungsi celana dalam atau underwear serupa dengan fungsi pakaian luar, yaitu untuk melindungi tubuh kita dari lingkungan luar yang kotor.
Sebagai pelindung mestinya pakaian kita, luar maupun dalam, harus selalu dalam keadaan bersih agar kita terbebas dari penyakit. Saat malam seharusnya kita tertidur, tapi tetap penting menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh dan organ reproduksi lewat pakaian yang dikenakan.
Pakaian tidur alias piama hampir selalu berpotongan longgar. Ternyata potongan ini memang disengaja untuk meningkatkan kenyamanan tidur dan kesehatan tubuh. Ada alasan yang lebih ilmiah, seperti yang dikemukakan oleh Dr Maruyama dari Sapporo, Jepang.
Menurut Maruyama, selagi kita dalam keadaan tidur, sebaiknya memang kita tidak menggunakan pakaian dalam, apalagi pakaian dalam yang biasanya menempel ketat. Katanya, pakaian yang menekan perut atau dada bisa menekan saraf-saraf tertentu dalam tubuh kita sehingga akan mempengaruhi fungsi organ kita.
Hasil dari beberapa eksperimen yang telah dilakukan menghasilkan kenyataan bahwa ketatnya pakaian dalam menempel pada tubuh kita dapat menyebabkan munculnya berbagai kelainan pada tubuh kita, seperti diare, sembelit, pusing-pusing, sampai gatal-gatal.
Dr Bunkichi dari Tokyo, Jepang, juga mendukung pendapat Dr Maruyama. Katanya, wanita yang memakai celana dalam dan bra selagi tidur, apalagi yang dikenakan secara ketat, dapat mengalami alergi saluran pernapasan hingga akhirnya mengganggu kegiatan harian yang bersangkutan.
Fakta menunjukkan bahwa penderita penyakit akibat penggunaan underwear yang ketat itu kian meningkat. Jumlah penderita alergi saluran pernapasan tahun 1991 lebih banyak dari 1990. Setelah ditelusuri ternyata peningkatan jumlah penderita ini diakibatkan oleh penggunaan pakaian dalam yang semakin ketat.
Para pemakai underwear ini semakin hari semakin banyak yang meminta pakaian dalam yang ketat karena terdorong oleh keinginan untuk menampakkan kelangsingan tubuh. Untuk yang masih remaja dan juga masih kurang terampil menjaga kesehatan tubuh, melepaskan pakaian dalam menjelang tidur sangat disarankan.
Untuk daerah tropis seperti di Indonesia, pakaian dalam dapat dengan mudah merangsang keringat membasahi tubuh. Sementara jika tidak diseka menjelang tidur, keringat ini akan memberi kesempatan pada mikroorganisme untuk beraksi pada kulit.
Kalau sudah begini, mulai muncul deh kemungkinan timbulnya kelainan pada kulit, seperti kudis dan penyakit-penyakit kulit lainnya. Jadi memang disarankan untuk melepa underware dan memakai piyama saja saat tidur pada malam harinya.
Sebagai pelindung mestinya pakaian kita, luar maupun dalam, harus selalu dalam keadaan bersih agar kita terbebas dari penyakit. Saat malam seharusnya kita tertidur, tapi tetap penting menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh dan organ reproduksi lewat pakaian yang dikenakan.
Pakaian tidur alias piama hampir selalu berpotongan longgar. Ternyata potongan ini memang disengaja untuk meningkatkan kenyamanan tidur dan kesehatan tubuh. Ada alasan yang lebih ilmiah, seperti yang dikemukakan oleh Dr Maruyama dari Sapporo, Jepang.
Menurut Maruyama, selagi kita dalam keadaan tidur, sebaiknya memang kita tidak menggunakan pakaian dalam, apalagi pakaian dalam yang biasanya menempel ketat. Katanya, pakaian yang menekan perut atau dada bisa menekan saraf-saraf tertentu dalam tubuh kita sehingga akan mempengaruhi fungsi organ kita.
Hasil dari beberapa eksperimen yang telah dilakukan menghasilkan kenyataan bahwa ketatnya pakaian dalam menempel pada tubuh kita dapat menyebabkan munculnya berbagai kelainan pada tubuh kita, seperti diare, sembelit, pusing-pusing, sampai gatal-gatal.
Dr Bunkichi dari Tokyo, Jepang, juga mendukung pendapat Dr Maruyama. Katanya, wanita yang memakai celana dalam dan bra selagi tidur, apalagi yang dikenakan secara ketat, dapat mengalami alergi saluran pernapasan hingga akhirnya mengganggu kegiatan harian yang bersangkutan.
Fakta menunjukkan bahwa penderita penyakit akibat penggunaan underwear yang ketat itu kian meningkat. Jumlah penderita alergi saluran pernapasan tahun 1991 lebih banyak dari 1990. Setelah ditelusuri ternyata peningkatan jumlah penderita ini diakibatkan oleh penggunaan pakaian dalam yang semakin ketat.
Para pemakai underwear ini semakin hari semakin banyak yang meminta pakaian dalam yang ketat karena terdorong oleh keinginan untuk menampakkan kelangsingan tubuh. Untuk yang masih remaja dan juga masih kurang terampil menjaga kesehatan tubuh, melepaskan pakaian dalam menjelang tidur sangat disarankan.
Untuk daerah tropis seperti di Indonesia, pakaian dalam dapat dengan mudah merangsang keringat membasahi tubuh. Sementara jika tidak diseka menjelang tidur, keringat ini akan memberi kesempatan pada mikroorganisme untuk beraksi pada kulit.
Kalau sudah begini, mulai muncul deh kemungkinan timbulnya kelainan pada kulit, seperti kudis dan penyakit-penyakit kulit lainnya. Jadi memang disarankan untuk melepa underware dan memakai piyama saja saat tidur pada malam harinya.
Saat Tidur Jangan Pakai Celana Dalam, Agar Lebih Sehat Organ Reproduksi
Reviewed by Kendawangan
on
3/21/2019 09:21:00 PM
Rating: