Wabah Terparah Sepanjang Sejarah Umat Manusia, Korban Jutaan Manusia
Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Wabah dipelajari dalam epidemiologi.
Dalam epidemiologi, epidemi (dari bahasa Yunani epi- pada + demos rakyat) adalah penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu manusia, dalam suatu periode waktu tertentu, dengan laju yang melampaui laju "ekspektasi" (dugaan), yang didasarkan pada pengalaman mutakhir.
Dengan kata lain, epidemi adalah wabah yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu disebut incidence rate (bahasa Inggris; "laju timbulnya penyakit").
Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia, pengertian wabah dapat dikatakan sama dengan epidemi, yaitu "berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi ... keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka" (UU 4/1984).
Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu serangan penyakit), lingkup yang lebih luas ("epidemi") atau bahkan lingkup global (pandemi).
Penyakit-yang-umum yang terjadi pada laju yang konstan namun cukup tinggi pada suatu populasi disebut sebagai endemik. Contoh penyakit endemik adalah malaria di sebagian Afrika (misalnya, Liberia). Di tempat seperti itu, sebagian besar populasinya diduga terjangkit malaria pada suatu waktu dalam masa hidupnya.
Contoh wabah yang cukup dikenal termasuk wabah pes yang terjadi di Eropa pada zaman pertengahan yang dikenal sebagai the Black Death ("kematian hitam"), pandemi influensa besar yang terjadi pada akhir Perang Dunia I, dan epidemi AIDS dewasa ini, yang oleh sekalangan pihak juga dianggap sebagai pandemi.
Virus, Bakteri dan Mikro organisme lainnya akan selalu ada dalam dunia ini. Keganasannya tak mengenal waktu dan tempat. Dengan ukurannya yang sangat mikroskopis Virus dan Bakteri telah memberikan warna tersendiri bagi sejarah kehidupan manusia di dunia.
Sejarah peradaban manusia telah tercatat banyak wabah atau epidemik besar atau Pandemi yang signitifkan yang merenggut banyak korban. Berikut ini 10 Wabah Terparah Sepanjang Sejarah Umat Manusia, yang Memakan Korban Jutaan Manusia
1. Back Death Di Eropa
Black Death adalah epidemi penyakit PES dan Paru-Paru yang memporak-porandakan Eropa antara tahun 1347-1351 Masehi. Black Death yang terjadi ini mungkin bencana terburuk yang menimpa peradaban manusia di muka bumi. Virus yang menyebar hampir ke seluruh dunia ini setidaknya telah membunuh sekitar 75 juta orang termasuk 25 juta orang di Eropa.
Penyakit yang pertama kali berawal dari China ini menyebar ke Eropa ketika seorang Kipchak (Mongol) menyerbu sebuah keramaian dengan melemparkan dengan jenazah yang sudah terinfeksi ke tengah pusat perdagangan di Crimea. Kemudian wabah tersebut mencapai Genoa pada tahun 1347 lalu menyebar ke bagian barat dan utara hingga mencapai London dan Paris pada tahun 1348.
Wabah tersebut mungkin pertama kali dibawa oleh kutu tikus yang juga dapat hidup pada manusia. Hal itu kemudian berubah menjadi wabah penyakit radang paru-paru yang menyebar melalui batuk atau bersin.
2. Epidemi Influenza
Epidemi Influenza besar terjadi dalam dua gelombang. Gelombang pertama terjadi pada tahun 1918 dan Gelombang II terjadi setelah virus termutasi yang diawali pada musim panas tahun 1918.
Virus Influenza secara spesifik terjadi pada tahun 1918-1919 di San Sebastian, Spanyol sebuah kota pantai kecil sekitar 30 kilometer dari perbatasan Perancis. Penyakit ini menyerang hampir sebagian wilayah Eropa dan Amerika.
Pada bulan September 1918, 387 orang meninggal perharinya di Amerika Serikat yang secara keseluruhan 195 ribu orang meninggal akibat epidemi Influenza. Secara keseluruhan korban tewas akibat Epidemi Influenza di seluruh dunia menewaskan lebih kurang 22 juta - 40 juta orang meninggal.
3. Epidemi Aids
AIDS-Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus)-Virus penurunan kekebalan tubuh manusia.
Aids muncul pertama kali di Afrika yang menungkin dari seekor monyet hijau yang dipercaya menulat ke manusia saat monyet yang terinfeksi virus HIV telah menulari pekerja lab pada tahun 1950-an.
Pada akhir tahun 1970-an di duga bahwa seorang pramugara yang seorang gay di maskapai penerbangan yang dikenal sebagai patient zero telah membawa AIDS ke Amerika Utara.
Pria ini kemudian meninggal akibat Kanker pada tahun 1984 di yakini telah menulari pria-pria gay di sepuluh kota melalui hubungan yang tidak aman kemudian penyakit ini menyebar dengan cepat di komunitas gay. Hingga saat ini telah menyebar luas pada wanita dan anak-anak.
UNAIDS dan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah membunuh hampir 25 juta jiwa sejak pertama kali diakui pada tahun 1981. Membuat AIDS menjadi salah satu Epidemik yang paling di takuti dalam sejarah dunia.
Epidemik AIDS diklaim bahwa diperkirakan 2,8 juta (antara 2,4 dan 3,3 juta) hidup di tahun 2005 dan lebih dari setengah juta (570.000) merupakan anak-anak. Pada tahun 2005, antara 3,4 dan 6,2 juta orang terinfeksi dan antara 2,4 dan 3,3 juta orang dengan AIDS meninggal dunia, peningkatan dari 2003 dan jumlah terbesar sejak tahun 1981.
Apapun sarana penyebaran virus HIV atau kelompok social yang paling terpengaruh, kenyataannya adalah AIDS adalah salah satu pandemic terburuk yang pernah menghantam umat manusia. Jika virus ini bermutasi sehingga bias menular malalui udara, maka AIDS sangat mudah memusnahkan kehidupan di bumi.
4. Epidemik Cacar
Pada tahun 1519, Cortes (seorang penjelajah Spanyol) membawa cacar dari Puerto Rico ke benua Amerika Selatan terutama ke Meksiko, Guatemala, Belize, Honduras dan Nikaragua dan telah mengakibatkan kematian penduduk asli Aztec sekitar 3-4 juta jiwa yang tidak memiliki ketahanan biologis.
Ini adalah salah satu epidemik yang sangat menghancurkan dalam sejarah ummat manusia. Sebenarnya bukan hanya Cortez yang menyebarkan Cacar ke bangsa Aztec, Salah seorang budak kulit hitamnya yang sudah terinfeksi tetapi kebal yang menjalin hubungan dengan suku Aztec telah mengalami Epidemik ini yang pada akhirnya menghancurkan kerajaan Aztec Kuno.
Diyakini bahwa Cacar telah dibasmi sejak tahun 1980 dengan munculnya kasus terakhir di Somalia.
5. Epidemi Demam Berkeringat
Penyakit ini muncul pertama kali pada tahun 1485 dari tulisan seseorang berkebangsaan Italia. "Sebuah penyakit baru merembes ke Kerajaan yang sebenarnya wabah yang sangat menakutkan.. tiba-tiba keringat yang mematikan menyerang tubuh meruntuhkannya dengan rasa sakit di kepala dan perut. terlebih lagi terjadi sensasi panas yang mengerikan.
Oleh karenanya, para pasien menyingkirkan selimut sejak awal; jika mereka berpakaian, mereka akan melepaskan pakaian mereka, orang yang harus akan menenggak air dingin, yang menderita panas berbau busuk ini, mengeluarkan keringat yang menebarkan aroma yang tidak sedap .. semuanya sekarat atau tidak lama akan sekarat setelah keringat dimulai; maka tidak seorang atau pun dari seratus orang yang terhindar darinya”
Demam berkeringat di Inggris, suatu penyakit yang mematikan yang juga dikenal sebagai sudor anglicus yang telah menyapu inggris sebanyak lima kali dan daratan eropa sekali yang merenggut lebih kurang 3 juta nyawa dalam kurun waktu 66 tahun.
Demam keringat tenggelam tidak aktif selama 23 tahun setelah kemunculan pertamanya, sebelumnya muncul kembali pada tahun 1508 diikuti oleh gelombang penyakit pada tahun 1517, 1528 dan 1551. Diyakini bahwa epidemi tahun 1528 adalah yang terburuk. Setelah tahun 1551 demam keringat tidak pernah lagi dijumpai diinggris ataupun di eropa.
Demam keringat merupakan sejenis hantavirus yang dikontraksi dengan cara menghirup kotoran tikus. Lagi-lagi binatang pengerat dan kutu yang terdapat dimana-mana telah membawa wabah pada umat manusia dan menyebabkan jumlah korban yang meninggal sangat besar.
6. Epidemi PES, Istambul Turki
Di Konstantinopel yang sekarang kota Istambul, Turki selama pertengahan abad ke enam harapan hidup bagi seorang pria adalah 25-30 tahun. Usia hidup itu lebih pendek lagi bagi wanita dan usia wanita menikah pada saat itu adalah 14 tahun. Agar populasi berkembang hidup sesingkat dan sulit dikarenakan terjadi wabah pandemi saat itu.
Wabah itu dikenal sebagai wabah PES yang menghantam kota Konstatinopel pada tahun 542 SM. Wabah ini diperkirakan telah menewaskan 300.000 orang di kota Konstatinopel dalam waktu setahun. Rumah-rumah dipenuhi oleh mayat-mayat yang membusuk dan pemakaman massal merupakan hal umum yang terjadi.
Tak lama kemudian angka kematian menjadi begitu tinggi dan begitu cepat. Ribuan mayat dibawa kepantai dan di tumpuk di sana untuk dibiarkan membusuk. Mayat-mayat juga di tumpuk di jalan-jalan menyebarkan bau amis yang meresap dan menggantung di kota bagaikan kain yang menutupi peti mati.
Dalam waktu setahun penyakit yang disebarkan oleh kutu tikus ini yang nyaris kasat mata ini telah melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh pasukan penakluk. Mengakhiri kekaisaran Romawi dan memulai dengan abad kegelapan.
7. Epidemi Malaria
Malaria menyebabkan sekitar 400-900 juta kasus demam dan sekitar 1-3 juta kematian setiap tahunnya - ini mewakili setidaknya satu kematian setiap 30 detik. Sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, dan wanita hamil juga sangat rentan terhadap penyakit ini.
Meskipun upaya untuk mengurangi penularan dan meningkatkan pengobatan terus dilakukan, namun hanya terjadi sedikit perubahan di daerah beresiko penyakit ini sejak tahun 1992. diperkirakan, jika prevalensi malaria tetap berada diangka sekarang, angka kematian bisa dua kali lipat dalam dua puluh tahun ke depan.
Statistik yang tepat tidak diketahui karena banyak kasus terjadi di daerah pedesaan di mana penduduk tidak memiliki akses ke rumah sakit atau sarana untuk mendapatkan perawatan kesehatan. Akibatnya, sebagian besar kasus tidak terdokumentasi.
Malaria adalah salah satu penyakit menular yang paling umum dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar. Parasit penyebab Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina.
Kemudian parasit berkembang biak dalam sel darah merah, menyebabkan gejala yang mencakup gejala anemia (pusing ringan, sesak napas, takikardia dll), serta gejala umum lainnya seperti demam, menggigil, mual, penyakit seperti flu, dan pada kasus yang berat, menyebabkan koma dan kematian.
Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Plasmodium. Tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, termasuk bagian dari Amerika, Asia, dan Afrika.
8. Epidemi Kolera
Kolera telah menyerang sepanjang Sungai Gangga di India selama berabad-abad, dan penyakit ini merebak di Calcutta pada tahun 1817 secara besar-besaran. Ketika festival sungai Gangga selesai, mereka membawa kolera kembali ke rumah mereka di bagian lain India.
Tidak ada bukti pasti berapa banyak orang India tewas selama epidemi itu, tapi diperkirakan ada sebanyak 10.000 kematian tentara Inggris akibat penyakit kolera. Dan juga, hampir pasti bahwa setidaknya ratusan ribu pribumi jga telah menjadi korban di seluruh wilayah India. Pada 1827 kolera telah menjadi penyakit yang paling ditakuti abad ini.
Pandemi kolera utama yang tercatat adalah sebagai berikut:
Pandemi pertama, 1816–1826. Pada mulanya wabah ini terbatas pada daerah anak benua India, dimulai di Bengal, dan menyebar ke luar India pada tahun 1820. Penyebarannya sampai ke Republik Rakyat Cina dan Laut Kaspia sebelum akhirnya berkurang.
Pandemi kedua (1829–1851) mencapai Eropa, London pada tahun 1832, Ontario Kanada dan New York pada tahun yang sama, dan pesisir Pasifik Amerika Utara pada tahun 1834.
Pandemi ketiga (1852–1860) terutama menyerang Rusia, memakan korban lebih dari sejuta jiwa.
Pandemi keempat (1863–1875) menyebar terutama di Eropa dan Afrika.
Pandemi keenam (1899–1923) sedikit memengaruhi Eropa karena kemajuan kesehatan masyarakat, namun Rusia kembali terserang secara parah.
Pandemi ketujuh dimulai di Indonesia pada tahun 1961, disebut "kolera El Tor" (atau "Eltor") sesuai dengan nama galur bakteri penyebabnya, dan mencapai Bangladesh pada tahun 1963, India pada tahun 1964, dan Uni Soviet pada tahun 1966.
Meskipun obat telah semakin modern, kolera masih merupakan pembunuh yang mematikan.
9. Epidemik Tifus
Membunuh 3 juta orang antara 1918 dan 1922 saja, dan sebagian besar tentara Napoleon di Rusia. Tifus adalah salah satu dari beberapa penyakit serupa yang disebabkan oleh bakteri yang ditularkan oleh kutu. Namanya berasal dari bahasa Yunani typhos, yang berarti berasap atau malas, menggambarkan keadaan pikiran mereka yang terkena dampak dari tifus.
Rickettsia adalah endemik di host binatang pengerat, termasuk tikus, dan menyebar ke manusia melalui tungau, kutu dan caplak. Vektor Arthropoda tumbuh subur dalam kondisi kebersihan yang buruk, seperti yang ditemukan di penjara atau kamp-kamp pengungsi, di antara para tunawisma, atau sampai pertengahan abad ke-20, pada tentara di lapangan.
Gambaran pertama tifus itu mungkin ditemukan pada tahun 1083 di sebuah biara dekat Salerno, Italia. Sebelum vaksin dikembangkan dalam Perang Dunia II, tifus merupakan penyakit yang berbahaya bagi manusia dan telah bertanggung jawab untuk sejumlah epidemi sepanjang sejarah.
Selama tahun kedua Perang Peloponnesia (430 SM), negara-kota Athena di Yunani kuno dilanda epidemi dahsyat, yang dikenal sebagai Wabah Athena, yang menewaskan antara lain, Pericles dan dua putra sulungnya.
Wabah kembali lagi, pada tahun 429 SM dan pada musim dingin tahun 427/6 SM. Epidemi terjadi di seluruh Eropa dari abad 16 hingga ke abad 19, dan terjadi selama Perang Saudara Inggris, Perang Tiga Puluh Tahun dan Perang Napoleon.
Ketika Napoleon mundur dari Moskow pada tahun 1812, lebih banyak tentara Perancis meninggal karena tifus daripada dibunuh oleh tentara Rusia. Sebuah epidemi besar terjadi di Irlandia antara 1816-1819, dan pada akhir 1830-an. Epidemi tifus besar lain juga terjadi selama Bencana Kelaparan Besar Irlandia antara tahun 1846 dan 1849.
Di Amerika, sebuah epidemi tifus membunuh putra Franklin Pierce di Concord, New Hampshire pada 1843 dan juga menyerang Philadelphia pada tahun 1837. Beberapa epidemi terjadi di Baltimore, Memphis dan Washington DC antara 1865 dan 1873.
Selama Perang Dunia I tifus menyebabkan tiga juta kematian di Rusia bahkan lebih banyak lagi di Polandia dan Rumania.
Kematian umumnya antara 10 sampai 40 persen dari orang yang terinfeksi, dan penyakit tifus merupakan penyebab utama kematian bagi mereka yang merawat si sakit. Setelah perkembangan vaksin selama Perang Dunia II, epidemi hanya terjadi di Eropa Timur, Timur Tengah dan sebagian Afrika.
10. Epidemi Virus Ebola
Tahun 2014, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, menyatakan epidemi ebola yang melanda Afrika Barat sebagai sebuah kondisi darurat kesehatan internasional dan menyerukan bantuan global untuk membantu negara-negara yang terkena dampak.
Keputusan yang diambil setelah rapat darurat tertutup selama dua hari di Geneva itu berarti akan memunculkan pembatasan perjalanan global yang dapat diterapkan demi menghentikan penyebaran virus itu saat korban tewas secara keseluruhan telah mendekati angka 1.000 orang.
Langkah WHO itu muncul saat otoritas kesehatan AS mengakui pada Kamis bahwa virus ebola yang menyebar keluar dari Afrika Barat merupakan sesuatu yang "tak terelakkan", dan lembaga amal Doctors Without Borders atau MSF memperingatkan bahwa virus mematikan tersebut sekarang sudah "tidak terkendali" dengan adanya lebih dari 60 titik penyebaran.
Direktur WHO Dr Margaret Chan menyerukan bantuan internasional yang lebih besar untuk negara-negara yang paling parah dilanda wabah itu, yang ia gambarkan sebagai hal paling serius dalam empat dekade terakhir. Seruan tersebut senada dengan pernyataan MSF sebelumnya bahwa "epidemi itu belum pernah terjadi sebelumnya terkait sebaran geografis, orang yang terinfeksi, dan kematian yang terjadi".
Keadaan darurat diberlakukan di negara-negara Afrika Barat yang sudah kewalahan, termasuk Libera, Guinea, dan Sierra Leone. Para tentara di Provinsi Grand Cape Mount di Liberia, salah satu daerah yang paling parah terkena wabah itu, menutup jalan dengan batu untuk membatasi perjalanan ke ibu kota Monrovia, saat mayat-mayat dilaporkan tergeletak di jalan-jalan kota itu, tanpa dikuburkan.
Dua kota di Sierra Leone timur, yaitu Kailahun dan Kenema, diisolasi pada hari Kamis, saat klub-klub malam dan tempat hiburan di seluruh negeri itu diperintahkan untuk tutup.
Para dokter di sektor publik di Nigeria menangguhkan aksi mogok mereka selama sebulan karena kekhawatiran yang meningkat bahwa virus ini menyebar di negara yang paling padat penduduk di sub-Sahara, Afrika.
Penyakit tropis mematikan itu telah menewaskan dua orang dan menginfeksi setidaknya lima orang lainnya di Lagos.
Menurut WHO, ebola telah menewaskan sedikitnya 932 orang dan menginfeksi lebih dari 1.700 orang sejak menyebar di Guinea pada awal tahun ini.
Dalam epidemiologi, epidemi (dari bahasa Yunani epi- pada + demos rakyat) adalah penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu manusia, dalam suatu periode waktu tertentu, dengan laju yang melampaui laju "ekspektasi" (dugaan), yang didasarkan pada pengalaman mutakhir.
Dengan kata lain, epidemi adalah wabah yang terjadi secara lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu populasi dalam periode waktu tertentu disebut incidence rate (bahasa Inggris; "laju timbulnya penyakit").
Dalam peraturan yang berlaku di Indonesia, pengertian wabah dapat dikatakan sama dengan epidemi, yaitu "berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi ... keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka" (UU 4/1984).
Suatu wabah dapat terbatas pada lingkup kecil tertentu (disebut outbreak, yaitu serangan penyakit), lingkup yang lebih luas ("epidemi") atau bahkan lingkup global (pandemi).
Penyakit-yang-umum yang terjadi pada laju yang konstan namun cukup tinggi pada suatu populasi disebut sebagai endemik. Contoh penyakit endemik adalah malaria di sebagian Afrika (misalnya, Liberia). Di tempat seperti itu, sebagian besar populasinya diduga terjangkit malaria pada suatu waktu dalam masa hidupnya.
Contoh wabah yang cukup dikenal termasuk wabah pes yang terjadi di Eropa pada zaman pertengahan yang dikenal sebagai the Black Death ("kematian hitam"), pandemi influensa besar yang terjadi pada akhir Perang Dunia I, dan epidemi AIDS dewasa ini, yang oleh sekalangan pihak juga dianggap sebagai pandemi.
Virus, Bakteri dan Mikro organisme lainnya akan selalu ada dalam dunia ini. Keganasannya tak mengenal waktu dan tempat. Dengan ukurannya yang sangat mikroskopis Virus dan Bakteri telah memberikan warna tersendiri bagi sejarah kehidupan manusia di dunia.
Sejarah peradaban manusia telah tercatat banyak wabah atau epidemik besar atau Pandemi yang signitifkan yang merenggut banyak korban. Berikut ini 10 Wabah Terparah Sepanjang Sejarah Umat Manusia, yang Memakan Korban Jutaan Manusia
1. Back Death Di Eropa
Black Death adalah epidemi penyakit PES dan Paru-Paru yang memporak-porandakan Eropa antara tahun 1347-1351 Masehi. Black Death yang terjadi ini mungkin bencana terburuk yang menimpa peradaban manusia di muka bumi. Virus yang menyebar hampir ke seluruh dunia ini setidaknya telah membunuh sekitar 75 juta orang termasuk 25 juta orang di Eropa.
Penyakit yang pertama kali berawal dari China ini menyebar ke Eropa ketika seorang Kipchak (Mongol) menyerbu sebuah keramaian dengan melemparkan dengan jenazah yang sudah terinfeksi ke tengah pusat perdagangan di Crimea. Kemudian wabah tersebut mencapai Genoa pada tahun 1347 lalu menyebar ke bagian barat dan utara hingga mencapai London dan Paris pada tahun 1348.
Wabah tersebut mungkin pertama kali dibawa oleh kutu tikus yang juga dapat hidup pada manusia. Hal itu kemudian berubah menjadi wabah penyakit radang paru-paru yang menyebar melalui batuk atau bersin.
2. Epidemi Influenza
Epidemi Influenza besar terjadi dalam dua gelombang. Gelombang pertama terjadi pada tahun 1918 dan Gelombang II terjadi setelah virus termutasi yang diawali pada musim panas tahun 1918.
Virus Influenza secara spesifik terjadi pada tahun 1918-1919 di San Sebastian, Spanyol sebuah kota pantai kecil sekitar 30 kilometer dari perbatasan Perancis. Penyakit ini menyerang hampir sebagian wilayah Eropa dan Amerika.
Pada bulan September 1918, 387 orang meninggal perharinya di Amerika Serikat yang secara keseluruhan 195 ribu orang meninggal akibat epidemi Influenza. Secara keseluruhan korban tewas akibat Epidemi Influenza di seluruh dunia menewaskan lebih kurang 22 juta - 40 juta orang meninggal.
3. Epidemi Aids
AIDS-Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus)-Virus penurunan kekebalan tubuh manusia.
Aids muncul pertama kali di Afrika yang menungkin dari seekor monyet hijau yang dipercaya menulat ke manusia saat monyet yang terinfeksi virus HIV telah menulari pekerja lab pada tahun 1950-an.
Pada akhir tahun 1970-an di duga bahwa seorang pramugara yang seorang gay di maskapai penerbangan yang dikenal sebagai patient zero telah membawa AIDS ke Amerika Utara.
Pria ini kemudian meninggal akibat Kanker pada tahun 1984 di yakini telah menulari pria-pria gay di sepuluh kota melalui hubungan yang tidak aman kemudian penyakit ini menyebar dengan cepat di komunitas gay. Hingga saat ini telah menyebar luas pada wanita dan anak-anak.
UNAIDS dan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah membunuh hampir 25 juta jiwa sejak pertama kali diakui pada tahun 1981. Membuat AIDS menjadi salah satu Epidemik yang paling di takuti dalam sejarah dunia.
Epidemik AIDS diklaim bahwa diperkirakan 2,8 juta (antara 2,4 dan 3,3 juta) hidup di tahun 2005 dan lebih dari setengah juta (570.000) merupakan anak-anak. Pada tahun 2005, antara 3,4 dan 6,2 juta orang terinfeksi dan antara 2,4 dan 3,3 juta orang dengan AIDS meninggal dunia, peningkatan dari 2003 dan jumlah terbesar sejak tahun 1981.
Apapun sarana penyebaran virus HIV atau kelompok social yang paling terpengaruh, kenyataannya adalah AIDS adalah salah satu pandemic terburuk yang pernah menghantam umat manusia. Jika virus ini bermutasi sehingga bias menular malalui udara, maka AIDS sangat mudah memusnahkan kehidupan di bumi.
4. Epidemik Cacar
Pada tahun 1519, Cortes (seorang penjelajah Spanyol) membawa cacar dari Puerto Rico ke benua Amerika Selatan terutama ke Meksiko, Guatemala, Belize, Honduras dan Nikaragua dan telah mengakibatkan kematian penduduk asli Aztec sekitar 3-4 juta jiwa yang tidak memiliki ketahanan biologis.
Ini adalah salah satu epidemik yang sangat menghancurkan dalam sejarah ummat manusia. Sebenarnya bukan hanya Cortez yang menyebarkan Cacar ke bangsa Aztec, Salah seorang budak kulit hitamnya yang sudah terinfeksi tetapi kebal yang menjalin hubungan dengan suku Aztec telah mengalami Epidemik ini yang pada akhirnya menghancurkan kerajaan Aztec Kuno.
Diyakini bahwa Cacar telah dibasmi sejak tahun 1980 dengan munculnya kasus terakhir di Somalia.
5. Epidemi Demam Berkeringat
Penyakit ini muncul pertama kali pada tahun 1485 dari tulisan seseorang berkebangsaan Italia. "Sebuah penyakit baru merembes ke Kerajaan yang sebenarnya wabah yang sangat menakutkan.. tiba-tiba keringat yang mematikan menyerang tubuh meruntuhkannya dengan rasa sakit di kepala dan perut. terlebih lagi terjadi sensasi panas yang mengerikan.
Oleh karenanya, para pasien menyingkirkan selimut sejak awal; jika mereka berpakaian, mereka akan melepaskan pakaian mereka, orang yang harus akan menenggak air dingin, yang menderita panas berbau busuk ini, mengeluarkan keringat yang menebarkan aroma yang tidak sedap .. semuanya sekarat atau tidak lama akan sekarat setelah keringat dimulai; maka tidak seorang atau pun dari seratus orang yang terhindar darinya”
Demam berkeringat di Inggris, suatu penyakit yang mematikan yang juga dikenal sebagai sudor anglicus yang telah menyapu inggris sebanyak lima kali dan daratan eropa sekali yang merenggut lebih kurang 3 juta nyawa dalam kurun waktu 66 tahun.
Demam keringat tenggelam tidak aktif selama 23 tahun setelah kemunculan pertamanya, sebelumnya muncul kembali pada tahun 1508 diikuti oleh gelombang penyakit pada tahun 1517, 1528 dan 1551. Diyakini bahwa epidemi tahun 1528 adalah yang terburuk. Setelah tahun 1551 demam keringat tidak pernah lagi dijumpai diinggris ataupun di eropa.
Demam keringat merupakan sejenis hantavirus yang dikontraksi dengan cara menghirup kotoran tikus. Lagi-lagi binatang pengerat dan kutu yang terdapat dimana-mana telah membawa wabah pada umat manusia dan menyebabkan jumlah korban yang meninggal sangat besar.
6. Epidemi PES, Istambul Turki
Di Konstantinopel yang sekarang kota Istambul, Turki selama pertengahan abad ke enam harapan hidup bagi seorang pria adalah 25-30 tahun. Usia hidup itu lebih pendek lagi bagi wanita dan usia wanita menikah pada saat itu adalah 14 tahun. Agar populasi berkembang hidup sesingkat dan sulit dikarenakan terjadi wabah pandemi saat itu.
Wabah itu dikenal sebagai wabah PES yang menghantam kota Konstatinopel pada tahun 542 SM. Wabah ini diperkirakan telah menewaskan 300.000 orang di kota Konstatinopel dalam waktu setahun. Rumah-rumah dipenuhi oleh mayat-mayat yang membusuk dan pemakaman massal merupakan hal umum yang terjadi.
Tak lama kemudian angka kematian menjadi begitu tinggi dan begitu cepat. Ribuan mayat dibawa kepantai dan di tumpuk di sana untuk dibiarkan membusuk. Mayat-mayat juga di tumpuk di jalan-jalan menyebarkan bau amis yang meresap dan menggantung di kota bagaikan kain yang menutupi peti mati.
Dalam waktu setahun penyakit yang disebarkan oleh kutu tikus ini yang nyaris kasat mata ini telah melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh pasukan penakluk. Mengakhiri kekaisaran Romawi dan memulai dengan abad kegelapan.
7. Epidemi Malaria
Malaria menyebabkan sekitar 400-900 juta kasus demam dan sekitar 1-3 juta kematian setiap tahunnya - ini mewakili setidaknya satu kematian setiap 30 detik. Sebagian besar kasus terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, dan wanita hamil juga sangat rentan terhadap penyakit ini.
Meskipun upaya untuk mengurangi penularan dan meningkatkan pengobatan terus dilakukan, namun hanya terjadi sedikit perubahan di daerah beresiko penyakit ini sejak tahun 1992. diperkirakan, jika prevalensi malaria tetap berada diangka sekarang, angka kematian bisa dua kali lipat dalam dua puluh tahun ke depan.
Statistik yang tepat tidak diketahui karena banyak kasus terjadi di daerah pedesaan di mana penduduk tidak memiliki akses ke rumah sakit atau sarana untuk mendapatkan perawatan kesehatan. Akibatnya, sebagian besar kasus tidak terdokumentasi.
Malaria adalah salah satu penyakit menular yang paling umum dan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar. Parasit penyebab Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina.
Kemudian parasit berkembang biak dalam sel darah merah, menyebabkan gejala yang mencakup gejala anemia (pusing ringan, sesak napas, takikardia dll), serta gejala umum lainnya seperti demam, menggigil, mual, penyakit seperti flu, dan pada kasus yang berat, menyebabkan koma dan kematian.
Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Plasmodium. Tersebar luas di daerah tropis dan subtropis, termasuk bagian dari Amerika, Asia, dan Afrika.
8. Epidemi Kolera
Kolera telah menyerang sepanjang Sungai Gangga di India selama berabad-abad, dan penyakit ini merebak di Calcutta pada tahun 1817 secara besar-besaran. Ketika festival sungai Gangga selesai, mereka membawa kolera kembali ke rumah mereka di bagian lain India.
Tidak ada bukti pasti berapa banyak orang India tewas selama epidemi itu, tapi diperkirakan ada sebanyak 10.000 kematian tentara Inggris akibat penyakit kolera. Dan juga, hampir pasti bahwa setidaknya ratusan ribu pribumi jga telah menjadi korban di seluruh wilayah India. Pada 1827 kolera telah menjadi penyakit yang paling ditakuti abad ini.
Pandemi kolera utama yang tercatat adalah sebagai berikut:
Pandemi pertama, 1816–1826. Pada mulanya wabah ini terbatas pada daerah anak benua India, dimulai di Bengal, dan menyebar ke luar India pada tahun 1820. Penyebarannya sampai ke Republik Rakyat Cina dan Laut Kaspia sebelum akhirnya berkurang.
Pandemi kedua (1829–1851) mencapai Eropa, London pada tahun 1832, Ontario Kanada dan New York pada tahun yang sama, dan pesisir Pasifik Amerika Utara pada tahun 1834.
Pandemi ketiga (1852–1860) terutama menyerang Rusia, memakan korban lebih dari sejuta jiwa.
Pandemi keempat (1863–1875) menyebar terutama di Eropa dan Afrika.
Pandemi keenam (1899–1923) sedikit memengaruhi Eropa karena kemajuan kesehatan masyarakat, namun Rusia kembali terserang secara parah.
Pandemi ketujuh dimulai di Indonesia pada tahun 1961, disebut "kolera El Tor" (atau "Eltor") sesuai dengan nama galur bakteri penyebabnya, dan mencapai Bangladesh pada tahun 1963, India pada tahun 1964, dan Uni Soviet pada tahun 1966.
Meskipun obat telah semakin modern, kolera masih merupakan pembunuh yang mematikan.
9. Epidemik Tifus
Membunuh 3 juta orang antara 1918 dan 1922 saja, dan sebagian besar tentara Napoleon di Rusia. Tifus adalah salah satu dari beberapa penyakit serupa yang disebabkan oleh bakteri yang ditularkan oleh kutu. Namanya berasal dari bahasa Yunani typhos, yang berarti berasap atau malas, menggambarkan keadaan pikiran mereka yang terkena dampak dari tifus.
Rickettsia adalah endemik di host binatang pengerat, termasuk tikus, dan menyebar ke manusia melalui tungau, kutu dan caplak. Vektor Arthropoda tumbuh subur dalam kondisi kebersihan yang buruk, seperti yang ditemukan di penjara atau kamp-kamp pengungsi, di antara para tunawisma, atau sampai pertengahan abad ke-20, pada tentara di lapangan.
Gambaran pertama tifus itu mungkin ditemukan pada tahun 1083 di sebuah biara dekat Salerno, Italia. Sebelum vaksin dikembangkan dalam Perang Dunia II, tifus merupakan penyakit yang berbahaya bagi manusia dan telah bertanggung jawab untuk sejumlah epidemi sepanjang sejarah.
Selama tahun kedua Perang Peloponnesia (430 SM), negara-kota Athena di Yunani kuno dilanda epidemi dahsyat, yang dikenal sebagai Wabah Athena, yang menewaskan antara lain, Pericles dan dua putra sulungnya.
Wabah kembali lagi, pada tahun 429 SM dan pada musim dingin tahun 427/6 SM. Epidemi terjadi di seluruh Eropa dari abad 16 hingga ke abad 19, dan terjadi selama Perang Saudara Inggris, Perang Tiga Puluh Tahun dan Perang Napoleon.
Ketika Napoleon mundur dari Moskow pada tahun 1812, lebih banyak tentara Perancis meninggal karena tifus daripada dibunuh oleh tentara Rusia. Sebuah epidemi besar terjadi di Irlandia antara 1816-1819, dan pada akhir 1830-an. Epidemi tifus besar lain juga terjadi selama Bencana Kelaparan Besar Irlandia antara tahun 1846 dan 1849.
Di Amerika, sebuah epidemi tifus membunuh putra Franklin Pierce di Concord, New Hampshire pada 1843 dan juga menyerang Philadelphia pada tahun 1837. Beberapa epidemi terjadi di Baltimore, Memphis dan Washington DC antara 1865 dan 1873.
Selama Perang Dunia I tifus menyebabkan tiga juta kematian di Rusia bahkan lebih banyak lagi di Polandia dan Rumania.
Kematian umumnya antara 10 sampai 40 persen dari orang yang terinfeksi, dan penyakit tifus merupakan penyebab utama kematian bagi mereka yang merawat si sakit. Setelah perkembangan vaksin selama Perang Dunia II, epidemi hanya terjadi di Eropa Timur, Timur Tengah dan sebagian Afrika.
10. Epidemi Virus Ebola
Tahun 2014, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, menyatakan epidemi ebola yang melanda Afrika Barat sebagai sebuah kondisi darurat kesehatan internasional dan menyerukan bantuan global untuk membantu negara-negara yang terkena dampak.
Keputusan yang diambil setelah rapat darurat tertutup selama dua hari di Geneva itu berarti akan memunculkan pembatasan perjalanan global yang dapat diterapkan demi menghentikan penyebaran virus itu saat korban tewas secara keseluruhan telah mendekati angka 1.000 orang.
Langkah WHO itu muncul saat otoritas kesehatan AS mengakui pada Kamis bahwa virus ebola yang menyebar keluar dari Afrika Barat merupakan sesuatu yang "tak terelakkan", dan lembaga amal Doctors Without Borders atau MSF memperingatkan bahwa virus mematikan tersebut sekarang sudah "tidak terkendali" dengan adanya lebih dari 60 titik penyebaran.
Direktur WHO Dr Margaret Chan menyerukan bantuan internasional yang lebih besar untuk negara-negara yang paling parah dilanda wabah itu, yang ia gambarkan sebagai hal paling serius dalam empat dekade terakhir. Seruan tersebut senada dengan pernyataan MSF sebelumnya bahwa "epidemi itu belum pernah terjadi sebelumnya terkait sebaran geografis, orang yang terinfeksi, dan kematian yang terjadi".
Keadaan darurat diberlakukan di negara-negara Afrika Barat yang sudah kewalahan, termasuk Libera, Guinea, dan Sierra Leone. Para tentara di Provinsi Grand Cape Mount di Liberia, salah satu daerah yang paling parah terkena wabah itu, menutup jalan dengan batu untuk membatasi perjalanan ke ibu kota Monrovia, saat mayat-mayat dilaporkan tergeletak di jalan-jalan kota itu, tanpa dikuburkan.
Dua kota di Sierra Leone timur, yaitu Kailahun dan Kenema, diisolasi pada hari Kamis, saat klub-klub malam dan tempat hiburan di seluruh negeri itu diperintahkan untuk tutup.
Para dokter di sektor publik di Nigeria menangguhkan aksi mogok mereka selama sebulan karena kekhawatiran yang meningkat bahwa virus ini menyebar di negara yang paling padat penduduk di sub-Sahara, Afrika.
Penyakit tropis mematikan itu telah menewaskan dua orang dan menginfeksi setidaknya lima orang lainnya di Lagos.
Menurut WHO, ebola telah menewaskan sedikitnya 932 orang dan menginfeksi lebih dari 1.700 orang sejak menyebar di Guinea pada awal tahun ini.
Wabah Terparah Sepanjang Sejarah Umat Manusia, Korban Jutaan Manusia
Reviewed by Kendawangan
on
5/28/2020 07:24:00 PM
Rating: