Peringkat Facebook 2020 Terjun, ini 10 Besar Situs Terbanyak Dilihat Di Indonesia
Peringkat situs Facebook tahun 2020 ini tidak begitu menguntungkan bagi Facebook, dua bulan sebelum pergantian tahun situs berlambang F dan dominan biru ini, terjun bebas dengan menempati peringkat ke 37 di Indonesia sejak artikel ini kami tulis.
Fenoma penurunan jumlah yang mengakses ini sudah terjadi dari beberapa tahun belakangan, entah karena apa, belum ada analisa yang lebih mendalam untuk hal ini dari para ahli di bisnis ini. Facebook dengan pengguna 2,5 miliar di dunia ini merupakan jejaring sosial terbesar dunia.
Entah mengapa di dunia dan di Indonesia pun penurunan pengakses Facebook sudah menjadi-jadi. Tidak hanya Facebook, Twitter jejaring sosial yang berlambang burung biru itu pun malah tidak masuk dalam 50 besar situs yang banyak dikunjungi di Indonesia.
Data ini kami dapatkan di situs pemeringkat situs-situs di dunia yaitu situs https://www.alexa.com/topsites/countries/ID di situs ini kita dapat melihat peringkat sampai 50 besar situs di dunia dan di negara manapun di dunia, di kita Indonesia, terhitung hari ini tanggal 13 oktober 2020 inilah daftar 10 besar nya.
- Okezone.com
- Google.com
- Tribunnews.com
- Youtube.com
- Kompas.com
- Detik.com
- Grid.id
- Tokopedia.com
- Sindonews.com
- Liputan6.com
Untuk melihat 50 besarnya Anda bisa melihat di situs alexa tadi yang telah kami singgung di atas, laporan Pew Research 49 persen pengguna smartphone berusia 18 hingga 29 tahun aktif menggunakan aplikasi chatting. Sementara itu, 41 persen remaja menggunakan aplikasi yang memiliki kemampuan menghapus konten otomatis.
Hanya 22 persen yang menggunakan LinkedIn dan 32 persen menggunakan Instagram. Sebenarnya, presentasi paling banyak masih diraup Facebook. Sebanyak 82 persen remaja mengaku memiliki Facebook. Tapi, arti memiliki tidak berbanding lurus dengan yang aktif menggunakan.
Dari 82 persen, 70 persen mengatakan tak menjajal Facebook lewat aplikasi mobile. Pengecekan aplikasi itu dilakukan sesekali via laptop, jika benar-benar sedang ingin.
Berdasarkan diskusi dan pengamatan terhadap 80 mahasiswa AS, ada tiga alasan utama mereka meninggalkan Facebook dan Twitter. Platform tersebut dianggap sudah bernuansa tua. Menurut Pew Research, 48 persen pengguna internet berusia di atas 65 tahun menggunakan Facebook.
Akibatnya, anak muda merasa canggung ketika orang tua, bibi, paman, atau bahkan nenek mereka meminta berteman di Facebook. Ada perasaan tak bebas berekspresi, malu, dan kikuk. Konten di Facebook dan Twitter akan tetap ada dalam waktu lama, bahkan bisa abadi.
Ingatkan bagaimana memalukannya postingan anda lima tahun atau tujuh tahun lalu. Ada foto-foto yang dulunya Anda anggap keren, lalu sekarang Anda berbalik mengutuk foto-foto itu. Sayangnya, terlalu banyak foto yang telah di-tag ke akun Anda, pun foto-foto yang pernah secara sadar Anda bagikan.
Perlu waktu untuk menghapusnya satu-satu atau menyembunyikannya. Perusahaan cenderung mengecek media sosial sebelum menerima lamaran kerja seseorang. Atas dasar itulah para remaja tak menghapus akun Facebook dan Twitter mereka.
Lebih tepatnya, media sosial tersebut hanya dijadikan topeng pencitraan, tak perlu lagi sering-sering diperbarui dan hanya digunakan membagi hal-hal yang sifatnya tak personal. Ekspresi yang sesungguhnya tak ditunjukkan lagi lewat Facebook dan Twitter.
Fenomena pergeseran beralih menggunakan media sosial ini punya implikasi yang beragam. Paling signifikan bagi pengiklan dan orang tua. Pengiklan yang berencana menyasar anak muda, tentu harus memiliki strategi khusus untuk menjangkau mereka.
Jika tumpuan harapan dialamatkan pada Facebook atau Twitter, strategi itu harus buru-buru dibenahi. Bagi orang tua yang ingin mengontrol aktivitas dunia maya anaknya, juga tak bisa lagi mengandalkan Facebook. Sebab platform itu hanya tameng bukan isi diri anak itu sesungguhnya.
Peringkat Facebook 2020 Terjun, ini 10 Besar Situs Terbanyak Dilihat Di Indonesia
Reviewed by Kendawangan
on
10/13/2020 11:51:00 AM
Rating: