Awas Gangguan Irama Pada Jantung!, Bisa Sampai Sebabkan Kematian
Irama detak jantung menjadi salah satu faktor penting yang bisa memprediksi risiko sakit jantung. Terlebih, jika detak jantung itu tetap kencang meski dalam keadaan istirahat, itu menandakan jantung kita tetap bekerja keras untuk memompa aliran darah.
Gangguan pada irama jantung itu bisa mengindikasikan risiko masalah kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan darah tinggi, semakin tinggi detak jantung manusia saat sedang beristirahat mengindikasikan semakin berat kerja oran jantung tersebut.
Setiap orang memang memiliki detak jantung normal nya yang berbeda-beda. Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan mengurangi konstanta 220 dengan usia. Misalnya seseorang yang berusia 25 tahun, maka detak jantung normalnya adalah 195 bpm (beats per minute).
Detak jantung biasa digunakan oleh dokter dan ahli kesehatan lainnya untuk mengukur kondisi tubuh khususnya yang berkaitan dengan sistem kardiovaskular. Detak jantung di bawah atau di atas angka normal biasanya akan menjadi salah satu acuan untuk melakukan tindakan medis.
Detak jantung yang terlampau rendah pun bisa jadi pertanda bahwa seseorang memiliki masalah pada sistem kardiovaskularnya, istilah untuk detak jantung yang terlalu rendah ini disebut bradycardia.
Kondisi ini bisa terjadi oleh berbagai faktor seperti penggunaan obat-obatan seperti obat untuk tekanan darah tinggi, ketidakseimbangan elektrolit, dan lain sebagainya. Pun begitu dengan detak jantung yang terlalu tinggi atau yang disebut dengan tachycardia.
Untuk orang dewasa normal detak jantung cepat umumnya ditunjukkan dengan angka 100 bpm. Kondisi ini umumnya sementara dan berbeda-beda setiap orang tergantung pada usia dan kondisi kesehatan.
Beberapa faktor yang menyebabkan tachycardia antara lain aktivitas fisik yang intens atau berat, kecemasan, stress, kelelahan, konsumsi kafein atau alkohol berlebihan, ketidakseimbangan elektrolit, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Menghitung detak jantung dapat dilakukan sendiri di rumah tanpa alat, waktu terbaik untuk menghitung detak jantung normal adalah setelah bangun tidur. Kita cukup menggunakan jari yang diletakkan pada pergelangan tangan atau bagian samping leher.
Pada pergelangan tangan, letakkan jari telunjuk dan jari tengah pada pergelangan tangan berlawanan tepat di bagian yang sejajar dengan ibu jari.
Pada bagian leher, posisikan jaring tengah dan telunjuk di bagian samping leher, tepat di bawah tulang rahang.
Hitung jumlah detak jantung dalam 15 detik. Lalu kalikan dengan 4. Itulah angka detak jantung. Agar hasil lebih akurat, ada beberapa langkah yang perlu diikuti ketika menghitung detak jantung, diantaranya :
Tunggu 1 jam setelah mengonsumsi kafein, karena kafein seperti teh dan kopi tendensi mempercepat detak jantung normal, tunggu 1 sampai 2 jam setelah olahraga atau aktivitas berat. Jangan langsung menghitung detak jantung setelah duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama.
Agar mendapat hasil lebih pasti kita bisa melakukan pemeriksaan ke dokter. Terlebih lagi jika telah memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Biasanya akan diikutkan dalam pemeriksaan lanjutan, seperti echo jantung, elektrokardiogram, serta uji latih jantung.
Salah satu penyebab kematian mendadak adalah yang dikenal dengan Aritmia. Aritmia ini merupakan gangguan pada detak jantung atau irama jantung yang ditandai dengan detak jantung yang tidak teratur, bisa terlalu cepat atau bahkan terlalu lambat.
Gangguan ini berkaitan dengan kondisi kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi, gagal jantung, penyakit katup jantung, dan penyakit arteri koroner. Oleh karena itu, aritmia tidak bisa dianggap sepele karena bisa meningkatkan risiko penyakit stroke. Dalam beberapa kasus bahkan menjadi menyebab kematian yang mendadak.
Kebanyakan kasus gangguan detak jantung sering timbul tanpa gejala apapun, sehingga membuat seseorang tak sadar jika dirinya terkena aritmia. Namun, sebagian kasus lainnya menimbulkan gejala.
Sehingga patut diwaspadai jika gejala yang timbul seperti hilang kesadaran secara tiba-tiba, kesulitan dalam bernapas, sakit kepala. sakit pada bagian dada yang terasa seperti tertusuk, perih, dan tertekan. Badan terasa tidak bertenaga atau mudah lelah.
Itulah setidaknya hal yang perlu kita waspadai mengenai irama organ jantung kita. Jika merasa ada gangguan dengan ciri yang di atas setidaknya melakukan cek kesehatan yang rutin ke dokter adalah pilihan tepat yang bisa kita ambil.